Fatwa itu
diputuskan dalam Rapat Besar Konsul-konsul NU se-Jawa dan Madura, pada
21-22 Oktober di Surabaya, Jawa Timur. Melalui konsul-konsul yang datang
ke pertemuan tersebut, seruan ini kemudian disebarluakan ke seluruh
lapisan pengikut NU khususnya dan umat Islam umumnya di seluruh pelosok
Jawa dan Madura.
Toentoetan Nahdlatoel Oelama kepada Pemerintah Repoeblik
Soepaya mengambil tindakan jang sepadan
Resoloesi wakil-wakil daerah Nahdlatoel Oelama Seloeroeh Djawa-Madoera
Bismillahirrochmanir Rochim
Resoloesi :
Rapat besar wakil-wakil daerah (Konsoel2) Perhimpoenan Nahdlatoel Oelama seloeroeh Djawa-Madoera pada tanggal 21-22 October 1945 di Soerabaja.
Mendengar :
Bahwa di tiap-tiap Daerah di seloeroeh Djawa-Madoera ternjata betapa besarnja hasrat Oemmat Islam dan ‘Alim Oelama di tempatnja masing-masing oentoek mempertahankan dan menegakkan AGAMA, KEDAOELATAN NEGARA REPOEBLIK INDONESIA MERDEKA.
Menimbang :a. Bahwa oentoek mempertahankan dan menegakkan Negara Repoeblik Indonesia menurut hoekoem Agama Islam, termasoek sebagai satoe kewadjiban bagi tiap2 orang Islam.b. Bahwa di Indonesia ini warga negaranja adalah sebagian besar terdiri dari Oemmat Islam.
Mengingat:
- Bahwa oleh fihak Belanda (NICA) dan Djepang jang datang dan berada di sini telah banjak sekali didjalankan kedjahatan dan kekedjaman jang menganggoe ketentraman oemoem.
- Bahwa semoea jang dilakoekan oleh mereka itu dengan maksoed melanggar kedaoelatan Negara Repoeblik Indonesia dan Agama, dan ingin kembali mendjadjah di sini maka beberapa tempat telah terdjadi pertempoeran jang mengorbankan beberapa banjak djiwa manoesia.
- Bahwa pertempoeran2 itu sebagian besar telah dilakoekan oleh Oemmat Islam jang merasa wadjib menoeroet hoekoem Agamanja oentoek mempertahankan Kemerdekaan Negara dan Agamanja.
- Bahwa di dalam menghadapai sekalian kedjadian2 itoe perloe mendapat perintah dan toentoenan jang njata dari Pemerintah Repoeblik Indonesia jang sesoeai dengan kedjadian terseboet.
Memoetoeskan :
- Memohon dengan sangat kepada Pemerintah Repoeblik Indonesia soepaja menentoekan soeatoe sikap dan tindakan jang njata serta sepadan terhadap oesaha2 jang akan membahajakan Kemerdekaan dan Agama dan Negara Indonesia teroetama terhadap fihak Belanda dan kaki tangannja.
- Seoapaja memerintahkan melandjoetkan perdjoeangan bersifat “sabilillah” oentoek tegaknja Negara Repoeblik Indonesia Merdeka dan Agama Islam.
Soerabaja, 22 Oktober 1945
NAHDLATOEL OELAMA
Sangat
besar pengaruh fatwa Resolusi Jihad ini bagi perjuangan mempertahankan
kemerdekaan. Sekejap, dari mulai cabang sampai ranting NU menjadi basis
markas Hizbullah dan Sabilillah. Umat Islam tergerak untuk berangkat tak
gentar dengan kematian yang setiap saat bisa menimpa mereka. Bahkan
mereka merasa bangga mendapatkan predikat syahid sebab membela agama dan
tanah air.
Fatwa ini
juga mengilhami adanya peristiwa 10 November 1945. Tidak hanya itu,
resolusi ini juga mendorong perjuangan mempertahankan kemerdekaan hingga
empat tahun kemudian. Pertempuran demi pertempuran yang terjadi di
daerah-daerah sangat mempengaruhi jalur diplomasi yang dilakukan elit
pemerintahan Indonesia dengan pihak sekutu. Semisal dikuasainya Krian
oleh sekutu, menjadikan perundingan Linggarjati tertunda. Dikuasainya
Mojokerto dengan sangat alot, oleh sekutu, juga membuat perundingan
Renville tertunda. Walaupun kedua perjanjian tersebut tetap dilakukan
walau Krian dan Mojokerto tetap berhasil dikuasai.
Pesan dan
isi Resolusi Jihad ini jelas dan tegas. Namun dalam penafsirannya,
terutama melalui penyebarannya secara lisan, kadang-kadang memperoleh
tekanan yang lebih keras dan luas. Seperti Fatwa bahwa kewajiban (fardhu
‘ain) bagi setiap muslim yang berada pada jarak radius 94 km untuk
turut berjuang. Sedangkan yang berada di luar jarak itu berkewajiban
(fardlu kifayah) untuk membantu saudara-saudara mereka yang berada dalam
jarak radius tersebut. Kalau yang berada di radius 94 km tak kuasa
membendung musuh, maka yang berada di luar radius itu, berubah hukumnya
menjadi fardlu ‘ain ikut membantu.
Resolusi
Jihad adalah bukti kontribusi NU, Kiai, dan santri dalam perjuangan
mempertahankan kemerdekaan. Dan dalam perjalannya pasca itu, santri dan
kiai banyak memberikan warna tersendiri bagi sejarah perjalanan bangsa
ini hingga sekarang.
sumber : http://tebuireng.org/teks-resolusi-jihad/
No comments:
Post a Comment