TutupJangan Lupa Klik Like Dan Follow ya!

Monday, May 7, 2012

Tan Malaka, Bapak Bangsa Pecinta Sepak Bola


SOSOK laki-laki berwajah tegas dengan sorot mata tajam itu melangkah gagah memasuki lapangan sepak bola Bayah, Banten. Tanpa alas kaki, pria bertubuh kecil itu mulai beraksi. Di tengah temaram senja kota Banten, ia seakan menari ketika memainkan bola dengan lincah dan telaten. Puluhan penonton pun terpesona, melihat kehebatan pemuda itu yang mempunyai nama lengkap Ibrahim Datuk Tan Malaka.

Tan Malaka memang merupakan salah satu dari pejuang bangsa yang mencintai sepak bola. Namanya pantas disandingkan dengan tokoh-tokoh besar lain, seperti Bung Hatta, Sutan Sjahrir, Soekarno, hingga MH Thamrin yang ingin menunjukkan bahwa bangsanya juga manusia. Melalui sepak bola, mereka ingin menegaskan kemanusiaan bangsa Indonesia itu. Bagi mereka, olahraga itu adalah simbolisasi tekad mengangkat harkat martabat bangsa, bukan ajang pertarungan gengsi dari sejumlah pengurusnya yang hanya memikirkan kepentingan pribadi dan materi seperti menggejala saat ini.

Thursday, May 3, 2012

Andai Aku Seorang Belanda


Als Ik Eens Nederlander Was
(Andai Aku Seorang Belanda)



Dalam surat-surat kabar, kini secar ramai-ramai dianjur-anjurkan, supaya diadakan peryaan hindia belanda ini, perayaan kemerdekaan Nederland seratus tahun. Rupa-rupanya segenap penduduk negeri ini diharuskan mengetahuinya, bahwa tepat dalam bulan November y.a.d. ini, Nederland menjadi kerajaan kembali dan rakyatnya menjadi bangsa lain yang merdeka dan berdaulat, sekalipun dalam barisan Negara-negara yang merdeka berdiri paling belakang.
Dipandang dari sudut pengertian yang layak, memang dapatlah orang membenarkan hajat merayakan peristiwa nasional yang tersebut itu. Bukanlah sudah sepatutnya kita menghargai kecintaan dan penghormatan orang-orang Belanda terhadap negerinya sendiri, dengan pahlawan-pahlawannya?! Peringatan-peringatan yang dimaksud itu adalah wujud rasa kebangsaan, bahwa satu abad yang lalu Nederland berhasil melamparkan penjajahan asing dan menjadi suatu bangsa sendiri.